Sejarah New Balance, Brand Sepatu Sporty yang Digemari Banyak Kalangan

Membicarakan soal sepatu, sepertinya tak ada habisnya. Dari sekadar untuk menutupi kaki, berkembang fungsinya hingga jadi ikon kebanggaan ala kawula muda era kini. Itulah yang terjadi terhadap sepatu bersama merk New Balance (NB), begitu digandrungi banyak kalangan, hingga artis ibukota di negara kita pun mengenakanannya. New Balance sepertinya terlampau menciptakan keseimbangan baru dalam dunia olahraga sekaligus fashion.

Sebelum dikenal sebagai tidak benar satu deretan merk sepatu paling modis yang dikenakan oleh banyak kalangan terhitung para artis, NB merupakan produsen sepatu untuk banyak ragam jenis olahraga. Cakupan olahraganya pun luas, merasa dari running, hiking, tenis, basketball, cross-training, bahkan skateboarding, dan BMX. Namun esensinya di awal, tetaplah sebagai sepatu lari.

Terinspirasi dari Cakar Ayam

NB terhitung ke dalam jajaran sepatu yang udah malang melintang sejak lama sekali. Perusahaan yang awalannya bernama New Balance Arch Support Company udah ada sejak tahun 1906, dan didirikan oleh William J. Riley di area Boston, Amerika Serikat. Wah, udah senior sekali ya berarti.

Usut punya usut, terdengar kabar, bahwa ada kisah unik di balik terciptanya rtp live New Balance lho, guys. Sang kreator NB, yaitu Riley, yang merupakan imigran asal Inggris, ternyata terinspirasi dari keseimbangan prima yang dimiliki ayam yang dapat terjadi dan berlari meskipun hanya punya tiga titik terhadap cakar kaki untuk menahan beban tubuhnya. Dari temuan simpel dapat menghasilkan inspirasi yang luar biasa, yah!

Gebrakan Jim Davis

Di bawah kepemimpinan Jim Davis, popularitas NB meningkat. Kecintaan penduduk terhadap olahraga jogging terhadap era 73 – 74 terhitung jadi faktor yang ikut melambungkan prestasi penjualan NB sebagai sepatu lari. Bahkan, terhadap Oktober 1976, seri NB 320 dinilai jadi keluaran sepatu lari terbaik di dunia. Di balik suksesnya NB, andil Jim Davis terlampau penting, khususnya soal disiplin mutu NB dan saklek-nya terhadap sebagian komitmen strategi.

Jim Davis bersikukuh menjaga memproses NB hanya di Amerika, meskipun kala itu, banyak produsen alas kaki lainnya yang justru memindahkan produksinya ke luar negeri. Cina jadi tidak benar satu negara yang sering dipilih untuk memasang proses memproses dari kalangan industri sepatu asing. Alasannya, karena ongkos tenaga kerjanya di Cina lebih murah daripada tenaga kerja di Amerika Serikat.

Penjualan yang Meroket

Strategi yang diterapkan Jim Davis sejauh ini dapat mempunyai pengaruh positif. Tren penjualan NB di tangan Jim Davis tetap mengalami kenaikan. Di tahun 1982, penjualan NB meraih $ 60 juta. Semakin stabil dan tetap meningkat, penjualan NB kelanjutannya judi slot tembus di angka $ 100 juta di tahun 1991. Terus berkembangnya NB sebagai sepatu lari bersama reputasi mumpuni dan terpercaya karena udah berdiri sejak lama, kelanjutannya membuatnya jalankan ekspansi lebih luas. NB membangun sebuah layanan manufaktur baru di Maine.

Kedigdayaan NB tambah tak terbendung. Pada tahun 1995, penghasilan NB meraih $ 380 juta. Setahun berselang, penjualan tetap melonjak jadi $ 474 juta, dan mempunyai NB terhitung tidak benar satu di pada enam merk alas kaki paling laris di dunia. Dengan tetap mematok target, tahun 1997 penjualan tetap meningkat di angka $ 550 juta.

Terkena Imbas Isu Pilpres Amerika Serikat

Sederet prestasi gemilang yang menghampiri NB tadi tak membuatnya lepas dari rundungan masalah. Isu tak baik menghampiri NB tatkala pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat tahun 2016 yang kala itu dimenangkan oleh Donald Trump. Seperti diketahui, kemenangan Trump kala itu cukup menimbulkan polemik di tengah masyarakatnya.